Selasa, 09 November 2010

Generik Vs Paten

Ada pemahaman yang kurang tepat tentang istilah kedua obat ini, dimana pemahaman ini menjadi kerugian secara keuangan di masyarakat kita.


sering kita mendengar beberapa pernyataan :

1. saya mau obat paten, ndak mau yang generik

2. yang generik ndak sembuh, yang paten baru bisa sembuh

3. kualitas generik jelek

4. dll


ketika sebuah penemuan obat terjadi, maka obat tersebut kita masukan dalam daftar obat paten dalam beberapa tahun mungkin 15 - 17 tahun tergantung aturan negara. kemudian setelah lewat masa paten, obat tersebut boleh ditiru dan dibuat dengan merek lain dengan isi dan kasiat yang sama.


misal : amoksisilin adalah obat generik, amoksan adalah produk amoksisilin buatan sanbe, intermoksil buatan interbat, dst. amoksan dan intermoksil disebut obat generik bermerek.

jadi ada obat paten, generik, generik bermerek.

obat generik biasanya ada di semua unit kesehatan milik pemerintah. generik juga dijamin oleh pemerintah (saya percaya pemerintah sampai saya menemukan bukti bahwa generik yang dijamin ternyata bohong) harga generik sangat murah. contoh captopril 25 mg untuk Hipertensi seharga Rp. 172,- per tablet dan Farmoten 25 mg (isi captopril) Rp 844,- per tablet


maka generik memiliki kasiat sama dan harga yang murah.


Pertanyaannya adalah 'Mau beli obat atau beli merek?"


kemudian mahalnya harga obat generik bermerek biasanya karena biaya promosinya, kemasan,dll

kemudian saya lebih cocok atau cepat sembuh dengan yang paten, sesungguhnya penyebab kesembuhan adalah KEYAKINAN kita. sosok dokter, resep, harga obat, merek obat adalah pelengkap yang bersifat memperkuat keyakinan kita.


bagaimana dengan mereka yang sakit jantung, misalnya aritmia (gangguan irama) pembesaran jantung, kegagalan fungsi jantung derajat 3 tentu obatnya akan lebih mahal kalau pake yang bgenerik bermerek. bayangkan kalau pasiennya seorang guru SD usia 50 tahun yang pendapatan menjelang pensiun 2,8 jt per bulan dan dapat obat generik bermerek, maka dijamin penyembuhannya dipertanyakan karena dia memdapat tambahan stress akibat kaget bayar obatnya. hal yang sama akan berbeda dengan pasien dengan penyakit yang sama tetapi pengusaha sukse....tentu bayar di apotek ndak masalah...


ketepatan pengobatan didapat dari ketepatan diagnosa, ketepatan diagnosa dari penggalian data yang akurat. obat banyak tidak mencerminkan dokternya tepat melakukan terapi...

MUNGKIN dalam pemahaman masyarakat, yang disebut paten adalah yang bisa membebaskan pasien dari ketidaknyamanan sesegera mungkin. Berarti ini berhubungan dengan ketepatan diagnosa bukan dengan merek obatnya, karena sering pasien yang sakit lama memutuskan membeli obat generik untuk pemakaian jangka panjang karena harganya lebih murah sehingga keuangan keluarga bisa dihemat....nah pada kasus seperti ini sebetulnya pasien telah membeli kasiat obat bukan mereknya dan kasiat obat terkait dengan diagnosa penyakit.

mari memilih obat dengan cerdas, mintalah generiknya sehingga banyak hal bisa dihemat...tapi jangan kaku juga, kalau belum ada sediaan generiknya silakan beli yang bermerek atau yang paten...

belilah kasiat obat bukan merek obatnya...

Oh ya...pemerintah menganjurkan kita membeli obat generik berlogo, artinya yang telah lulus uji pemerintah....

pada kasus anak-anak yang masih pakai sirup, rasa sirup sangat menentukan apakah anak mau minum obatnya atau tidak, maka merek menjadi hal yang penting. ada anak yang sejak lahir biasa dengan rasa sirup generik maka seterusnya dia tidak akan menolak rasa obat tersebut, tapi bila sejak awal si anak nyaman dengan rasa sirup dari pabrik obat tertentu maka biasanya anak akan minta obat itu...

Moga bermanfaat,
Salam sehat

Senin, 08 November 2010

Tahapan Sakit

Dalam tradisi kuno peradaban Sindu dijelaskan bahwa terdapat 5 lapisan kepribadian manusia : Fisik, Energi/nafas, Mental/emosional, Intelegensia, Spiritual

Badan, Energi/Nafas, Mental/Emosi merupakan 3 lapisan kepribadian yang saling terkait dalam menentukan kesehatan manusia. Kejadian di lapisan yang satu mempengaruhi lapisan yang lain.

Badan manusia adalah penjabaran dari otak. Badan merupakan mesin yang memiliki kecerdasan sendiri, yang dapat merawat dirinya, memperbaiki kerusakannya.

Badan terdiri dari berbagai sistem seperti : sistem pernafasan, pencernaan, perkemihan, dll. Sistem tersebut dibangun oleh alat-alat tubuh yang bekerjasama untuk mewujudkan keseimbangan. Alat-alat tersebut dibangun oleh sel-sel yang memiliki fungsi, bentuk dan struktur sama.

Kesehatan badan sangat ditentukan oleh kesehatan sel

Seluruh sistem tersebut menjamin setiap sel memperoleh nutrisi, oksigen dan membuang racunnya. Oksigen digunakan sel untuk memecah nutrisi menjadi tenaga yang digunakan untuk proses perbaikan kerusakan dan membuang kotoran sehingga sel tetap sehat.
Untuk menjalankan berbagai proses kimia, sel dibantu oleh enzim – enzim yang diciptakannya sendiri. Seluruh proses dalam sel di koordinasikan oleh gen yang tersimpan di dalam inti sel.

Selain dapat mengatur semua fungsi sendiri, sel juga mengijinkan dan tunduk dibawah koordinasi sistem hormon dan syaraf. Koordinasi oleh hormon dan saraf ini memungkinkan sel harmonis dengan sel yang lain dan tubuh berada dalam keadaan sehat.
Koordinasi oleh hormon dan saraf di atur oleh Otak sebagai sistem saraf pusat (komando). Sistem hormon dan saraf ini sangat dipengaruhi oleh kondisi mental dan emosi kita.

Sebuah rangsangan dalam bentuk peristiwa atau apapun dapat memberikan perubahan yang dasyat pada sistem tubuh kita tergantung dari kondisi mental dan emosi kita. Rangsangan masuk melalui kelima indra persepsi & yang paling besar berpengaruh adalah penglihatan & pendengaran. Kemudian respon diberikan lewat kelima indra egerak.

Sebuah kalimat dapat memberikan guncangan besar ke dri kita tergantung pada mengerti atau tidaknya kita pada kalimat tersebut, nada kalimat, siapa yang mengucapkan kalimat dan latar belakang kita saat mendengar sebuah kalimat diucapkan.

Stress : kondisi/rangsangan yang tidak sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan keinginan namun berlebihan sehingga terjadi kelelahan.
Stress/rangsangan yang tidak dikelola dengan baik akan melahirkan gangguan fisik. Membutuhkan waktu dari beberapa hari, 2 minggu sampai 6 bulan untuk muncul sebagai penyakit. Tergantung dari besarnya stress, lama stress, ketahanan mental/emosional.

Kesehatan badan sangat ditentukan oleh kesehatan sel,
Kesehatan sel dipengaruhi oleh kondisi mental emosi

Penyakit adalah ketidakselarasan /kacaunya nada & ritme dari ketiga lapisan Fisik, Energi, Mental/emosional

Gangguan akan muncul melalui 4 tahap:
1. Psychic : gangguan terasa di tingkat mental/emosi dimana kita mudah merasa gelisah, hiperaktif,gangguan tidur, cemas, khawatir, mudah marah/tersinggung.
2. Psychosomatic : gangguan mulai terasa di badan seperti : Berdebar, nyeri dada, Hipertensi, Sering sakit kepala, sakit maag, kembung atau sembelit, nyeri otot & persendian, Lesu kronis, dll
3. Somatic : gangguan mulai nyata di badan dan ada tanda Peningkatan fungsi organ (hypertiroid, Gangguan irama jantung, Jerawat, Mudah alergi misal Asma, Sinusitis, pilek,batuk/flu). Biasanya menetap di organ terlemah.
4. Organic : terjadi penurunan salah satu fungsi organ karena didera oleh stress. Peradangan kronik dgn menurunnya fungsi (Jantung koroner, Asma, Ulkus lambung) hingga DM, Infark/serangan jantung. Disini tampak kelainan di Laboratorium/Radiologis.

Yang paling penting adalah perubahan pada sikap mental, bagaimana cara menghadapi kehidupan, bagaimana cara pandang kita…..
Sarana terapi hanya pelengkap saja.

TERAPI AIR

Profesor S. Periasamy DIM & D.ACC dari Kantha Health & Research Centre di Karur, Negara Bagian Tamilnadu India, menulis:

“Air adalah pemberian Tuhan yang berlimpah dan gratis. Dan air dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit”

Daftar penyakit yang diberikan oleh sang Profesor cukup panjang, yaitu:

1. Sakit kepala

2. Darah tinggi

3. Kurang darah

4. Rematik

5. Lumpuh

6. Kegemukan

7. Radang/sakit persendian

8. Radang selaput lendir

9. Gangguan jantung

10. Mabuk, pusing, gamang

11. Batuk

12. Asma

13. Bronchitis

14. TBC Paru-paru

15. Radang otak

16. Batu ginjal

17. Penyakit saluran kencing

18. Kelebihan asam urat

19. Mencret

20. Sembelit/susah buang air besar

21. Ambeien

22. Kencing manis

23. Penyakit mata

24. Perdarahan di mata dan mata merah

25. Haid tidak teratur

26. Leukimia

27. Kanker kandungan

28. Kanker payudara

29. Radang Tenggorokan

Beliau menjelaskan mekanisme penyembuhan yang terjadi, yakni :

“Air digunakan untuk membersihkan tubuh manusia. Meminumnya dengan cara yang benar memperbaiki kinerja usus dan membantu pembentukan sel-sel darah yang baru. Dalam istilah medis prosses ini disebut Haematopoises. Dengan diaktifkannya mucousal fold pada usus besar dan usus kecil terciptalah darah segar yang baru.”

Terapi air yang dianjurkan oleh sang professor diakuinya berasal dari tradisi India yang amat sangat kuno. Dalam bahasa sanskerta disebut usha paana chikitsa atau terapi minum air pada pagi hari.

Caranya mudah sekali:

1. Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan sebelum gosok gigi terlebih dahulu), minumlah 1,5 Lt air. Lebih baik airnya ditakar dahulu.

2. Selama satu jam sebelum dan setelah meminum air terakhir, jangan memasukan makanan tau minuman sesuatu yang lain.

3. Selama melakukan terapi air, sebaiknya tidak mengkonsumsi alcohol

4. Air yang digunakan sebaiknya sudah dimasak.

5. Jangan panas, jangan pula dingin (air putih biasa saja).

Pada awalnya memang agak sulit meminum air putih sebanyak 1,5 Lt sekaligus. Untuk itu setiap 1-2 menit anda bisa meminum 0,5 lt air sehingga dalam lima menit maksimal anda sudah habis meminum 1,5 Lt.

Dari Penelitian Masaru Emoto di Jepang dapat disimpulkan bahwa Air dapat merekam dan memancarkan informasi. Bila kita memberi pesan positif, pikiran positif, musik lembut, doa untuk air maka air akan memiliki kemampuan tambahan untuk menyembukan kita. Tetapi apabila air diberikan pikiran negative, kata-kata makian, musik rock, doa-doa untuk kejatan maka air akan memberikan pengaruh buruk kepada orang yang meminumnya.

Karena alam dan tubuh (sel manusia) dibentuk oleh 80% air, maka kita dapat memelihara kesehatan dengan menambahkan doa ke dalam air yang kita minum.

Misalnya dibacakan doa berdasarkan agama masing-masing dengan lembut dan perlahan serta dicamkan maknanya di hadapan air yang akan diminum , maka air tersebut akan memiliki kemampuan menyembuhkan berlipat-lipat kali.

Berbahagialah alam semesta dengan segala isinya—semoga!!!

Dikutip dari Buku ”Sehat dalam Sekejap” Karya Anand Krishna